Sunday 13 November 2016

OpenGL dengan Dev C++

OpenGL adalah kumpulan standard API (Application Programming Interface) yang menghubungkan software dengan hardare grafis untuk menampilkan gambar 2D dan 3D. OpenGL berisi kumpulan library yang mendukung aktivitas tersebut. Untuk membuat antarmuka menggunakan OpenGL library, ada lebih dari 250 panggilan fungsi yang dapat digunakan untuk membuat gambar 3D dengan adegan-adegan kompleks dari bentuk-bentuk primitive sederhana.
Dev C++ adalah aplikasi IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan program menggunakan bahasa pemrograman C++.

Untuk lebih jelasnya, silahkan download file-nya di sini.

Sunday 26 June 2016

BAB 29. EVENT MANAGEMENT

PENDAHULUAN
Event Management memonitor semua kejadian melalui infrastruktur teknologi informasi milik organisasi dan aplikasi-aplikasi untuk memastikan operasi yang normal. Event Management menangani pesan-pesan normal yang juga akan mendeteksi, memperluas, dan memberi reaksi luar biasa.

Event Management
Proses Event Management bertanggung jawab dalam memanage kejadian-kejadian melalui lifecycle. Event Management adalah salah satu kegiatan utama dari operasi TI.

Event
Sebuah event (kejadian) dapat merubah status yang signifikan untuk manajemen dari layanan TI atau configuration item lain. Istilah ini juga digunakan sebagai tanda siaga atau pemberitahuan yang dibuat oleh berbagai layanan TI, configuration item atau peralatan monitoring. Event-event secara khusus membutuhkan personalia operasi TI untuk mengambil tindakan dan sering menyebabkan insiden yang dicatatkan.
Event dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu:
  • Informational: seperti pemberitahuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dijadwalkan atau seorang user mengakses sebuah aplikasi.
  • Warning: termasuk indikasi pemanfaatan dari rincian Configuration Item (CI) yang mencapai kapasitas presentasi tertentu.
  • Exception: seperti terdeteksinya software yang tidak sah atau gangguan dari salah satu komponen.
Event Management dapat digunakan oleh berbagai bagian dari manajemen layanan yang membutuhkan monitor dan control sebuah kegiatan, selama kegiatan monitoring dan control dapat secara otomatis. Event management membutuhkan kemampuan untuk meningkatkan siaga otomatis. Jika tanda siaga tidak dapat ditingkatkan, maka hanya monitoring yang terjadi. Event management lebih proaktif dibandingkan dengan monitoring.

Alert (Siaga)
Sebuah tanda siaga didefinisikan sebagai pemberitahuan bahwa telah mencapai ambang batas, sesuatu telah berubah atau ada kegagalan yang terjadi.

Maksud dan Tujuan
Event Management adalah proses layanan operasi yang bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur, apikasi, dan keamanan yang menjadi pondasi layanan TI yang secara proaktif dimonitor dengan menempatkan dan menetapkan tanda siaga.

Aktivitas Utama
Event Management mengikuti proses alur yang sama seperti Manajemen Insiden.



Tingkatan-tingkatan dari proses tersebut idealnya harus otomatis pada tools yang dipilih tapi terkadang juga membutuhkan intervensi manual.
Lebih cepat event terdeteksi, maka lebih cepat pula event tersebut diatasi. Misalnya untuk sebuah layanan yang dibutuhkan dari jam 7 pagi, hal tersebut diperlukan beberapa tanda siaga yang ditempatkan untuk mengindikasi apabila komponen yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan tersebut sedang tidak tersedia dari sebelum sampai jam 7 pagi.

Hubungannya dengan Layanan Proses Manajemen Lain
  • Manajemen Insiden
Ada hubungan erat antara Event Management dan Manajemen Insiden. Proses-prosesnya mirip dan ada beberapa event yang akan memicu proses manajemen insiden. Event Management yang proaktif akan mengurangi jumlah insiden karena tindakan bisa diambil sesuai warning event (peringatan) untuk mencegah sebuah insiden.
  • Proses-proses Lain.
Banyak cangkupan manajemen layanan yang akan mengidentifikasi untuk mengontrol dan monitor. Manajemen konfigurasi dan manajemen kapasitas memiliki sejumlah kebutuhan keperluan untuk Event Management.


Thursday 28 April 2016

IT Service Management

Layanan Operasi (Service Operation)

Self-Help (Pertolongan pada Diri Sendiri)

Organisasi-organisasi memanfaatkan penawaran dari self-help secara terus meningkat untuk memungkinkan pengguna menyelesaikan masalah yang muncul. Teknologi ini harus ditempatkan dimana pengguna dapat mengakses informasi yang akan berguna bagi mereka melalui berbasis web.

Self-help dapat menghemat biaya dan bertujuan untuk menjaga pengguna agar tetap aktif dalam tugas mereka. Data statistik dapat dikumpulkan dari pertanyaan yang paling sering diajukan atau di halaman web yang paling sering dikunjungi. Hal ini mengurangi masalah kebutuhan pelatihan atau kesenjangan teknlogi yang tidak teridentifikasi walaupun belum ada help desk.

Komunikasi yang baik sangat penting untuk Layanan Operasi. Perlu adanya komunikasi yang aktif antara tim IT dan departemen-departemen, dan dengan area bisnis dan pengguna. Staf yang melakukan proses Layanan Operasi harus menyadari kebutuhan komunikasi dalam basis regular dengan staf yang melakukan proses-proses lain.

Bagaimana pun, komunikasi yang aktif harus memiliki tujuan yang dapat dimengerti secara ideal oleh khalayak tertentu. Terlalu banyak komunikasi tanpa memiliki tujuan terntetu atau hasil yang diinginkan biasanya dapat menjadi kontraproduktif. Informasi yang berlebihan cenderung membuat perhatian orang-orang bosan terhadap informasi yang baru, dan hal ini bisa menjadi sama buruknya seperti tidak berkomunikasi.


Sunday 13 March 2016

Seputar Manajemen Menurut Para Ahli.



1. Definisi manajemen menurut para ahli.

James A. F. Stoner mengemukakan pendapatnya mengenai manajemen bahwa terdapat 4 proses dalam manajemen yaitu:
- Perencanaan (Planning): menetapkan tujuan organisasi.
- Pengelompokkan (Organizing): mengelompokkan tugas-tugas untuk mencapai tujuan organisasi.
- Pengamatan (Observation): mengamati jalannya aktivitas dalam organisasi dalam pencapaian tujuan.
- Sumber Daya (Resource): perlengkapan dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan rencana dalam pencapaian tujuan.

Sedangkan menurut Peter Drucker, ada 5 poin penting mengenai pengertian manajemen, yaitu:
- Bagaimana membuat kinerja anggota menjadi lebih efektif.
- Meningkatkan kemampuan anggota dalam berkontribusi.
- Menghubungkan anggota dalam kerjasama umum sesuai dengan tujuan organisasi.
- Membiarkan perusahaan dan anggota-anggotanya untuk membangun manajemen melalui pelatihan dan pendidikan.
- Memastikan semua anggota untuk mengetahui apa yang harus dicapai, apa yang bisa mereka harapkan dari manajer dan sebaliknya.

http://smartitmanagement.blogspot.co.id/2008/10/definition-of-management.html
http://www.grantattwood.com/2012/03/peter-druckers-5-point-definition-of.html


2. Fungsi Manajemen P.O.A.C

POAC adalah konsep dasar manajemen oleh George R. Terry yang diimplementasikan di setiap organisasi diseluruh dunia untuk menopang keseimbangan organisasi. POAC kepanjangan dari Plan, Organizing, Actuating, dan Controlling.

Plan
Manajer harus membuat rencana sebelum ia akan membuat proyek organisasi. Rencana yang dibuat harus menjelaskan bagaimana proses untuk mengintegrasikan tujuan yang ingin dicapai.

Organizing
Manajer mengelompokkan tim kerja, jadwal kerja, modal yang dibutuhkan, dan menyusuk kembali anggota tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan.

Actuating
Manajer berperan untuk mengarahkan karyawan yang tepat dengan pencapaian organisasi yang diinginkan. Actuating merupakan aksi nyata dari Planning dan Organizing.

Controlling
Hal ini sangat penting untuk memelihara jalannya organisasi yang secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan organisasi.

http://page4future.blogspot.co.id/2011/01/poac-is-basic-concept-of-management.html

3. Proses Manajemen Henri Fayol / Fayolism


Five functions of management by Henri Fayol - ToolsHero

Planning yaitu membuat rencana yang baik dengan partisipan dari organisasi dengan mengoordinasikan rencana tersebut kedalam berbagai level.
Organizing yaitu pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Commanding yaitu memberikan perintah dan instruksi yang jelas agar karyawan mengetahui apa yang dibutuhkan dari mereka.
Coordinating yaitu memadukan aktivitas organisasi dengan kebiasaan karyawan-karyawan agar menjadi lebih baik, seperti membangkitkan semangat dan disiplin dalam kerja tim.
Controlling yaitu mengawasi apakah semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.

http://www.toolshero.com/management/five-functions-of-management/

4. Manajemen Role oleh Mintzberg
Ada 3 kategori dalam manajemen yaitu:
- Interpersonal: Figurehead, Leader, Liaison (perantara)
Peran antar pribadi yaitu sebagai pemuka simbolis, misal menerima dan menjamu tamu, menghadiri pernikahan karyawannya, upacara-upacara serimonial, dll.
Pemimpin, mendidik, mengatur, memimpin, memberikan motivasi, memberikan bimbingan, dan nasehat kepada bawahan.
Perantara, berhubungan dengan pihak-pihak ekstern perusahaan, baik dalam mengadakan pertemuan, dan perwakilan.

- Informational: Monitor, Disseminator, Spokesperson
Peran Informasional yaitu monitoring aliran informasi yang ada baik kedalam maupun keluar perusahaan.
Penerus informasi yaitu menyebarkan informasi-informasi kepada bawahannya atas keputusan yang diambil dan informasi lainnya dari luar perusahaan.

Perwakilan yaitu sebagai wakil dari perusahaan keluar perusahaan baik sebagai warga negara biasa, mewakili dalam pengadilan dan mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat lainnya.

- Decisional Category: Enterpreneur, Distrubance Handler, Resource Allocator, Negotiator.
Peranan Pembuatan Keputusan yaitu wiraswasta, berdasarkan pada inisiatif dan kreatif sendiri.
Penangkal kesulitan, penanggulangan pemogokan, pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan bahan produksi .

Pengalokasian sumber daya, kepada siapa, kapan, untuk apa dan bagaimana sumber daya yang dimiliki dialokasikan.
Negiator, mengadakan perundingan-perundingan dengan pihak lain.

https://www.mindtools.com/pages/article/management-roles.htm

5. Teori Organisasi Klasik oleh Para Ahli.
a) Henry Fayol (Prinsip Teori Administrasi)
1. Division of work: spesialisasi proses natural manusia tergantung dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki.
2. Authority and Responsibility: manajer memiliki wewenang untuk memberikan perintah dengan dengan menanggung tanggung jawabnya.
3. Discipline: harus bisa ditegakkan dalam organisasi, tetapi metodenya beragam.
4. Unity of command: karyawan hanya memiliki seorang supervisor.
5. Unity of direction: kelompok yang memiliki tujuan yang sama harus berada dalam pengarahan satu manajer dengan satu rencana.
6. Subordination of individual interests to the general interest: keinginan individu tidak terlalu dipentingkan, termasuk manajer.
7. Remuneration: kepuasan karyawan tergantung pada gaji yang diberikan, termasuk kompensasi finansial dan non-finansial.
8. Centralization: bagian ini menunjuk pada seberapa dekat karyawan dengan proses pengambilan keputusan.
9. Scalar chain: karyawan harus sadar dimana ia berada dalam hirarki organisasi.
10. Order: semua dalam organisasi harus berada dalam tempatnya sendiri.
11. Equity: manajer harus berlaku adil pada staf, baik dalam meningkatkan disiplin maupun berperilaku baik kapan pun.
12. Stability of tenure of personnel: manajer harus berusaha untuk meminimalisir pergantian karyawan.
13. Initiative: karyawan harus diberikan level kebebasan yang pas untuk menunjang perencanaan.
14. Esprit de corps: organisasi harus berusaha untuk memotivasi.

b) Max Weber (Teori Birokrasi)
Max Weber mengelompokkan organisasi berdasarkan legitimasi dasar pendekatan birokrasi yaitu:
1. Charismatic Authority: berdasarkan karakteristik individual yang jelas.
2. Traditional Authority: mengutamakan adat istiadat.
3. Rational Legal Authority: yaitu beradasarkan undang-undang dan peraturan,

c) Mary Parker Follett (Teori Ilmu Sosial)
Ada 4 prinsip yaitu:
1. Koorinasi sebagai timbal balik dari semua faktor-faktor dalam sebuah situasi.
2. Koordinasi melalui kontak langsung dari orang-orang terkait yang bertanggung jawab.
3. Koordinasi ditingkatan awal.
4. Koordinasi sebagai proses berkelanjutan.

http://www.hrmguide.co.uk/history/classical_organization_theory_modified.htm
http://www.hrmguide.co.uk/history/classical_organization_theory.htm
Mary Parker Follet

6. Teori Machiavelli
Machiavelli mengemukakan beberapa prinsip yaitu:
- Suatu organisasi akan lebih stabil bila anggotanya memiliki hak untuk mengemukakan pendapat.
- Organisasi akan terus berlangsung bila melibatkan banyak orang.
- Manajer berusaha mengubah pandangan atau pendirian seseorang yang sudah mantap.
- Manajer yang lemah mengikuti aturan yang kuat.

http://plato.stanford.edu/entries/machiavelli/#9

7. Teori Mao Zedong
Mao Zedong mengemukakan strategi militer yang dapat dihubungkan dengan ideologi politik agar dapat bersaing dalam dunia bisnis. Organisasi harus disiplin dengan struktur yang hirarkis agar berhasil mencapai tujuan.

http://www.ibiblio.org/chinesehistory/contents/02cul/c04s07.html

8. Filosofi Frederick W. Taylor
Filosofi dari Taylor memfokuskan pada kepercayaan bahwa mempekerjakan karyawan sekuat tenaga mereka itu tidak efisien dan tidak optimal dalam menyelesaikan pekerjaan.
Ada 4 prinsip yang dikemukakan yaitu:
1. Menggunakan sistem kerja dengan menyelidiki cara yang paling efisien dalam melakukan tugas-tugas spesifik.
2. Menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuan dan motivasinya, latih mereka untuk bekerja se-efisien mungkin.
3. Mengawasi pekerjaan karyawan, memberikan instruksi untuk meyakinkan bahwa mereka menggunakan cara yang paling efisien dalam bekerja.
4. Mengalokasikan kegiatan antara manajer dengan karyawan sehingga manajer menggunakan waktunya untuk menyusun rencana dan melatih, membiarkan para karyawan melakukan kegiatannya secara efisien.

https://www.mindtools.com/pages/article/newTMM_Taylor.htm

Friday 12 February 2016

[Kreativitas] Membuat Bros Cantik Menggunakan Kain Perca

Assalamualaikum kawan~ ^w^

Untuk memenuhi tugas softskill mengenai kreativitas, saya membuat bros sederhana yang cantik dari kain perca atau kain bahan sisa yang masih bisa diolah. Kebetulan dirumah ada banyak kain perca sisa jahitan baju buatan ibu saya, jadi saya olah untuk dibuat bros.

Berikut adalah alat dan bahan:



Alat:

  • Benang
  • Jarum Jahit
  • Jarum Pentul
  • Gunting
  • Lem Tembak
Bahan:
  • Kain Perca
  • Kain Keras
  • Kancing
  • Peniti
Cara membuat:


  • Gunting kain perca berbentuk persegi empat berukuran 7cm x 7 cm sebanyak 5 buah.
  • Ambil 1 kain yang sudah digunting tadi, lalu lipat diagonal (lihat gambar no, 1).
  • Sematkan jarum pentul ditengahnya agar kain tidak bergeser.
  • Jahit sisi kain (lihat gambar no. 2).
  • Kemudian tarik jahitan sehingga menghasilkan kerutan seperti kelopak bunga (lihat gambar no. 3).
  • Ulangi dari langkah ke-2 dengan melanjutkan jahitan (lihat gambar no. 4).
  • Setelah ke 5 kain dijahit, tarik kuat benang lalu jahit mati. Hasilnya akan seperti pada gambar no. 5.


  • Tempel kancing menggunakan lem tembak ditengah-tengah jahitan. (Lihat gambar no. 6).




  • Ambil satu buah kain keras yang sudah digunting berbentuk lingkaran sebanyak 2 buah (ukuran disesuaikan dengan besarnya bros).
  • Lipat lalu gunting untuk memasukkan peniti (lihat gambar no. 7).
  • Masukkan peniti (lihat gambar no. 8).
  • Tempelkan sisi belakang peniti dengan kain keras yang satunya menggunakan lem tembak (lihat gambar no. 9).
  • Tempelkan kain keras tersebut dibelakang bros (lihat gambar no. 10).

Nah! Bros-nya jadi~~

Cukup mudah kan? ^-^

Dan ini beberapa model bros yang saya buat juga. Semoga bermanfaat!






Monday 1 February 2016

Perubahan dan Pengembangan Organisasi

Definisi Perubahan dan Pengembangan Organisasi

Perubahan organisasi adalah perubahan yang dimulai dari suatu titik dan berlanjut melalui beberapa tahap hingga mencapai hasil yang diharapkan oleh anggota organisasi. Perubahan ini berupa memunculkan dan mengimplementasikan ide-ide baru dalam organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dengan cara pengembangan internal.

Pengembangan organisasi merupakan suatu perubahan sosial yang direncanakan dan diawasi sehingga terjadi penyusunan kembali struktur organisasi, tugas-tugas dan fungsi-fungsi organisasi. Pengembangan organisasi terdiri dari perencanaan, penataan, dan bimbingan dari organisasi baru atau organisasi yang disusun kembali.

Langkah-Langkah Menuju Proses Perubahan

Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:


  1. Mengenali kebutuhan akan perubahan.
  2. Menetapkan tujuan perubahan.
  3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan.
  4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan.
  5. Merencanakan implementasi untuk perubahan.
  6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan.
  7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut.

Perencanaan Strategi Organisasi

Rencana strategis organisasi merupakan elemen penting dalam pengembangan sebuah lembaga atau organisasi. Hal ini tidak terbatas pada lingkup lembaga yang berorientasi pada kegiatan nirlaba atau kemasyarakatan, tetapi juga pada organisasi berorientasi laba atau keuntungan. Organisasi secara prinsipil memiliki pelbagai kesamaan meski dalam tujuan dan bentuk yang berbeda.

a) Menyusun Misi Organisasi
Misi adalah bentuk sederhana dari keseluruhan cita-cita jangka pendek sebuah organsiasi. Misi merangkum secara terperinci berbagai aspek yang ingin dicapai sebuah organisasi pada jangka waktu yang terukur.

b) Menyusun Tujuan Organisasi
Tujuan adalah turunan dari misi. Jika misi menggambarkan tujuan besar pada organisasi Anda, maka tujuan memperinci dan membatasinya dalam jangka yang lebih dekat.
Tujuan dirumuskan dalam pernyataan yang biasanya digambarkan dalam kalimat kerja yang aktif. Meski demikian, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa tujuan baiknya ditulis tidak dalam kata kerja.

c) Menentukan Sasaran
Sasaran merupakan turunan dari tujuan. Dalam satu tujuan, terdapat beberapa hal atau dimensi yang harus dicapai. Sasaran menjelaskan secara lebih terperinci apa yang dicapai pada setiap aspek. Sasaran menjembatani untuk mencapai beberapa tujuan mikro yang menghantar pada misi yang merupakan tujuan makro.

d) Menyusun Rencana Kerja
Rencana kerja menjadi acuan rinci untuk memastikan misi, tujuan dan sasaran bisa dicapai. 'Rencana kerja' membuat rincian aktivitas yang akan dilakukan guna mencapai rincian-rincian tujuan. Hal ini akan memermudah proses mengevaluasi dan memantau ketercapaian tujuan, sasaran dan misi organisasi pada periode tertentu.

Referensi:
http://dimasihsanprasetyo.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-perubahan-dan-pengembangan.html
https://dadangpramono.wordpress.com/2013/10/27/perubahan-dan-perkembangan-organisasi/
http://ensiklo.com/2014/11/langkah-menyusun-rencana-strategis-organisasi/

Budaya Politik di Indonesia

Kita tahu bahwa dalam kenyataannya tidak ada budaya politik yang diterapkan secara murni. Begitu juga budaya politik di Indonesia. Tipe budaya politik masyarakat Indonesia menurut Afan Gaffar, budaya politik Indonesia mempunyai kecenderungan berikut:

1. Adanya hierarki yang tegas, seperti berikut.

Masyarakat Jawa dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia pada dasarnya bersifat hierarkis.
Stratifikasi sosial yang hierarkis ini tampak dengan adanya pemilahan tegas antara minoritas penguasa dan rakyat pada umumnya.
Pihak yang membentuk semua agenda publik, termasuk merumuskan kebijakan adalah penguasa/ pemerintah, sedangkan rakyat cenderung disisihkan dari proses politik.

2. Kecenderungan patronage (mencari perlindungan) tercermin dalam bentuk kegiatan berikut.

Pola hubungan yang bersifat individual dan antardua individu, yaitu patron-client atau ”Bapakisme”.
Dalam kehidupan politik, budaya politik semacam ini tampak pada perilaku politisi yang lebih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya (bawah).

3. Kecenderungan neopatrimonialistik yang mengandung pengertian sebagai berikut.
Negara sudah memiliki atribut atau kelengkapan yang sudah modern dan rasional, tetapi masih memperlihatkan atribut yang patrimonial, yaitu negara masih dianggap milik pribadi atau kelompok pribadi sehingga diperlakukan layaknya sebuah keluarga.

Itulah gambaran budaya politik masyarakat Indonesia. Budaya politik masyarakat Indonesia tersebut mengakibatkan berkembangnya budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu contohnya adalah pengangkatan seseorang pada jabatannya cenderung tidak berdasarkan prestasi, tetapi bergantung pada tindakan kolusi dan nepotisme. Padahal, peraturan tentang pengangkatan sudah ada, namun tidak ditaati.

Selain itu, dalam budaya politik Indonesia terdapat tindakan-tindakan mempolitisasi agama yang dilakukan dengan cara-cara seperti berikut.

Menggunakan ayat-ayat tertentu dari agama yang dapat membenarkan suatu tindakan tertentu.
Mengerahkan massa turun ke jalan, baik dalam bentuk demonstrasi atau pawai di jalanan yang istilah lainnya adalah ”tekanan dari jalanan”.

Berdasarkan dampak dari budaya politik Indonesia pada era Orde Baru tampak jelas bahwa budaya politik masyarakat Indonesia pada era Orde Baru masih bersifat rendah. Belum adanya kesadaran dari masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam mempengaruhi pengambilan kebijakan publik pada beberapa tingkatan. Mereka juga belum memiliki kemauan untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok protes jika terdapat praktik-praktik pemerintahan yang tidak fair.

Bagaimanakah dengan budaya politik masyarakat Indonesia pada era reformasi? Pada era reformasi budaya politik Indonesia sudah mengalami perubahan. Tingkat kesadaran warga masyarakat terhadap partisipasi dalam perumusan kebijakan publik mulai tumbuh. Oleh karena itu, budaya politik masyarakat Indonesia saat ini dapat dikatakan bertipe subjek partisipan, yaitu budaya politik yang merupakan peralihan atau perubahan dari budaya subjek (pemerintahan yang sentralistik) menuju budaya partisipan (demokratis).

Sebagai warga masyarakat sekaligus warga negara yang baik, Anda mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan budaya politik yang partisipan. Dengan demikian, akan tercipta pemerintahan yang demokratis, jujur, dan adil, bebas dari segala bentuk kegiatan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

source: http://pkn-ips.blogspot.co.id/2015/07/budaya-politik-masyarakat-indonesia.html