Tuesday 17 January 2017

Pengantar Teknologi Sistem Cerdas - Kecerdasan Buatan

Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
Kecerdasan Buatan


Disusun oleh:
Nama: Lavika
NPM: 16114009
Kelas: 3KA26

Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia.

Kelebihan Kecerdasan Buatan:

  • Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen, bisa berubah karena sifat manusia yang pelupa tetapi tidak berubah selama sistem komputer dan program tidak mengubahnya. 
  • Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. 
  • Kecerdasan buatan lebih murah dibandingkan mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
  • Kecerdasan buatan bersifat konsisten karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah. 
  • Kecerdasan buatan dapat didokumentasi dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut.
  • Kecerdasan buatan lebih cepat dibandingan kecerdasan alami. 
  • Kecerdasan buatan lebih baik dibandingkan kecerdasan alami.


Dasar-dasar Konsep Kecerdasan Buatan
Thinking Humanly : The cognitive modeling  approach
Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Melalui intropeksi dengan mencoba menangkap pemikiran-pemikiran kita sendiri pada saat kita berpikir. Tetapi, seorang psikolog barat mengatakan “how do you know that you understand?”. Bagaimana anda tahu bahwa anda mengerti? Karena pada saat kita menyadari pemikiran anda, ternyata pemikiran tersebut sudah lewat digantikan kesadaran anda, sehingga definisi ini terkesan mengada-ada dan tidak mungkin dilakukan. Cara yang kedua adalah melalui eksperimen – eksperimen psikologi. Melalui introspeksi , mencoba menangkap pemikiran kita sendiri saat kita berpikir. “how do you know that you understand?" Melalui penelitian penelitian  atau eksperimen dari segi psikologi.

Acting Humanly : The Turing Test Approach 
Tahun 1950 , Alan Turing merancang suatu ujian bagi komputer yang berintelijensia (Bot Cerdas) untuk menguji apakah komputer tersebut mampu mengelabuhi seorang manusia atau interrogator melalui teletype atau komunikasi berbasis teks jarak jauh.

Thinking Rationally : The “Laws of Thought” Approach
Dalam pendekatan ini tedapat dua masalah, yaitu :
Tidak mudah untuk membuat pengetahuan informal dan menyatakan pengetahuan tersebut ke dalam formalterm yang diperlukan oleh notasi logika.
Terdapat perbedaan besar antara dapat memecahkan masalah “secara prinsip” dan memecahkannya “dalam dunia nyata”.

Acting Rationally : The Rational Agent Approach
Membuat inferensi logis merupakan bagian dari suatu rational agent . karena untuk melakukan aksi secara rasional adalah dengan menalar secara logis. Dengan menalar secara logis, maka bisa didapatkan kesimpulan bahwa aksi yang dilakukan akan mencapai tujuan atau tidak. Jika mencapai tujuan, maka agent dapat melakukan aksi berdasarkan kesimpulan tersebut.

Lingkup Utama dalam Kecerdasan Buatan

  • Sistem Pakar (Expert System): komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.
  • Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing): pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dnegan komputer menggunakan bahasa sehari-hari.
  • Pengenalan Ucapan (Speech Recognition): pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunkan suara.
  • Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory System).
  • Computer Vision: mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau obyek-obyek tampak melalui komputer.
  • Intelligent Computer-aided Intruction: komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
  • Game Playing


Kecerdasan Buatan Pada Robot
Robot adalah agen – agen fisikal yang melakukan tugas dengan memanipulasi dunia fisik. Untuk melakukannya, dilengkapi dengan effectors seperti kaki, roda, sendi, dan grippers.
Tiga katagori utama robot :

  1. Manipulator: Biasanya terdapat di pabrik perakitan atau di stasiun ruang angkasa internasional.
  2. Mobile Robot: Biasanya terdapat di memberikan makanan di rumah sakit, bergerak wadah loading dock, dan tugas – tugas serupa.
  3. Mobile Manipulator: Robot – robot humanoid meniru bagian tubuh manusia.


Perangkat yang mendukung robotika:

  • Pengukur jarak: sensor yang mengukur jarak ke obyek terdekat. 7
  • Visi stereo: bergantung pada beberapa kamera untuk gambar lingkungan dari sudut pandang yang sedikit berbeda, menganalisis paralaks yang dihasilkan dalam gambar untuk menghitung berbagai objek di sekitarnya.
  • Sensor taktil: mengukur jarak berdasarkan kontak fisik dan dapat digunakan hanya untuk objek penginderaan yang sangat dekat dengan robot.
  • Sensor lokasi: menggunakan penginderaan jarak sebagai komponen utama untuk menentukan lokasi. Di luar ruangan, Global Positioning System (GPS) mengukur jarak ke satelit yang memancarkan sinyal berdenyut.
  • Sensor proprioseptif: menginformasikan robot gerak sendiri. Untuk mengukur konfigurasi yang tepat dari sendi robot, motor sering dilengkapi dengan dekoder batang yang menghitung revolusi motor sedikit demi sedikit.
  • Sensor gaya dan sensor torsi: sangat diperlukan ketika robot menangani objek rapuh atau benda yang sebenarnya bentuk dan lokasinya tidak diketahui.
  • Efektor: cara suatu robot bergerak atau merubah bentuk tubuhnya yang ada kaitannya dengan pembahasan tentang derajat kebebasan atau degree of freedom.
  • Derajat kebebasan: digunakan untuk mengukur banyak gerakan patah-patah suatu robot.
  • Motor listrik: mekanisme sumber kekuatan yang paling populer baik untuk aktuasi manipulator dan gerak, tapi gerakan pneumatik menggunakan gas terkompresi dan aktuasi hidrolik menggunakan cairan bertekanan juga memiliki ketertarikan tersendiri.
  • Perangkat Lunak Arsitektur: sebuah metodologi untuk penataan algoritma. Arsitektur termasuk bahasa dan alat untuk menulis sebuah program, serta dimana program dapat digabungkan bersama-sama.


Tipe-tipe Arsitektur dalam Robotika:

  1. Subsumption arsitektur (Brooks, 1986): kerangka kerja pengendali reaktif dari negara yang terbatas menggunakan mesin. Terdapat node dalam mesin yang berisi tes untuk variabel sensor, dalam hal jejak eksekusi keterbatasan negara pada mesin.
  2. Arsitektur hibrida: menggabungkan reaksi dengan pertimbangan. Arsitektur hibrida yang paling populer adalah arsitektur tiga lapisan, yang terdiri dari lapisan reaktif, lapisan eksekutif, dan lapisan deliberatif.
  3. Arsitektur Pipa Saluran: arsitektur yang menjalankan banyak proses secara paralel berupa modul-modul mirip arsitektur tiga lapis dan mirip cara kerja otak manusia. Proses-proses dalam arsitektur pipa saluran berjalan secara asynchronous dan semua komputasi adalah data-driven, sehingga hasil dari sistem menjadi kuat dan cepat.


Kesimpulan
Dengan adanya teknologi kecerdasan buatan yang tertanam di dalam robot, menambah keuntungan dan meringankan pekerjaan manusia. Misalnya penggunaan robot pada industri, pertanian, transportasi, kesehatan, indikator kebersihan lingkungan, eksplorasi, hiburan, dan augmentasi manusia. Produk yang dihasilkan menggunakan robot lebih presisi dan kesalahan pun dapat diminimalisir dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Namun tetap dibutuhkan tenaga ahli dalam bidang robotika atau teknisi untuk perawatan fisik robot dan programmer untuk menambah kinerja sistem pada Robot.

Sumber Referensi :
http://sunny.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20201/Kecerdasan_buatan+Ibu+Idha.pdf
http://yuliana.lecturer.pens.ac.id/Kecerdasan%20Buatan/Buku/Bab%201%20Pengenalan%20Kecerdasan%20Buatan.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00421-MTIF%20Bab2001.pdf